Your ‘Big Day’
Kapan sih Big Day-mu? Hari yang kamu tandai
di kalender kamu, kamu tunggu-tunggu dengan rasa deg-degan, di satu sisi kamu
berharap hari itu cepat datang dan kamu segera melaluinya, tapi di sisi lain,
ada rasa takut hal-hal jelek yang uncontrollable ngerusak hari itu sehingga
kamu berharap hari itu nggak pernah datang.
Mungkin, Big Day-ku adalah hari dimana aku
dan kelompokku dijadwalkan presentasi di depan kelas. Yaa… percaya deh,
sesering-seringnya aku pernah ngomong di depan banyak orang sejak SD, sampai
sekarang, tanganku hampir selalu gemetaran setelah turun dari podium, atau
kembali ke tempat duduk. Aku nggak bisa ingat dengan jelas kapan pertama kali
aku ngomong di depan orang banyak. Mungkin waktu aku baca puisi pas acara Natal
di gereja, atau waktu dengan teganya guruku nyuruh aku gantiin seorang teman
yang tiba-tiba nggak masuk buat ngasih kesaksian di ibadah hari Jumat di
sekolah, oh, dan aku ditunjuknya nggak sampai dua-tiga jam sebelum acara mulai.
Aku nggak tahu sih mana yang duluan. Bahkan beberapa tahun lalu waktu aku
liburan ke Jayapura dan iseng ikut ngobrak-ngabrik koper yang isinya file-file
keluarga kami, aku nemu sebuah piagam yang sukses bikin jidatku berkerut-kerut
bingung. Precillia Leonita pernah juara harapan 2 nyanyi waktu TK lho… Dan aku
sama sekali nggak nemu ingatan kapan aku pernah nyanyi di otakku. Dan waktu aku
nanya sama si mama soal piagam itu, mama bilang…
“Iya, pernah kok kamu ikut lomba itu. Juara
harapan 2 dari lima peserta,” jeng jeng
jeng…
Intinya, ngomong di depan banyak orang
bukan suatu hal yang bisa aku lalui dengan mudah. Makanya aku butuh setidaknya
satu malam buat latihan cuap-cuap sebelum besoknya aku presentasi. Hari
presentasi selalu jadi Big Day-ku. Makanya biasanya aku bangun lebih pagi,
datang lebih cepat ke tempat kuliah, dan pakai baju bagus yang bikin aku
nyaman, karena aku pengen hal yang sudah aku siapin sebelumnya berjalan lancar.
Hari dimana aku mesti berangkat keluar kota
juga merupakan Big Day-ku. Takut ada yang ketinggalan, tapi juga excited dengan
semua rencana yang sudah aku susun sebelumnya selama di kota tersebut. Dan
selama lebih dari tiga tahun jadi anak kos, mungkin aku ngerti gimana perasaan
ibu-ibu sebelum ninggalin rumah bahkan cuma dua-tiga hari, haha…
Balik lagi ke pertanyaan di awal tulisan,
kapan sih Big Day-mu? Apakah hari pernikahan? Apakah hari pertama masuk
universitas atau sekolah yang baru? Hari pertama bertemu calon mertua? Hari
sidang skripsi? Atau?
Kalo tiap hari kita sambut sebagai Big Day
kita, kita sambut sebagai hari yang nggak biasa-biasa saja, mungkin bakal ada
rasa greget dalam hati kita, ‘Kapan sih hari itu datang?’. Kita bakal
mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menyambut hari itu datang, sehingga
kita nggak bakal terjebak dalam rasa boring menjalani hari-hari kuliah,
hari-hari kerja, dan nggak ada lagi ‘I hate Monday’ dalam kamus kita.
Yuk, make everyday our big day! J
*tulisan di tengah salah satu sesi training
oleh Primasi, Ciawi, 25-28 Agustus 2014
Komentar