Cara Menggalau Andalan



 Beberapa bulan terakhir aku parnoan banget mikirin ini-itu. Dikit-dikit galau mikir mau kuliah dimana. Pas udah netapin pilihan, malah galau lagi; kira-kira keterima nggak ya? Kira-kira kuliah di sana susah ga ya? Pergaulannya gimana? Bakal sibuk ga? Pas udah netapin pilihan, pas udah diterima di pilihan tersebut, malah ditawari pilihan lain yang sukses membuatku galau lagi.

Jam-jam galauku tuh siang-siang. Terlalu banyak waktu buat mikirin ini-itu karena memang nggak ada kerjaan. Kalo beberapa orang melampiaskan galaunya dengan mandi dibawah shower sambil nangis bombay, aku… nggak. Mending kalo showernya pake air panas. Ogah dingin-dinginan mandi lama-lama.

Tapi akhir-akhir ini aku tahu cara menggalau PW versiku; matiin lampu, buka jendela kamar lebar-lebar, dan membiarkan penerangan di kamar remang-remang karena matahari hanya bisa menyusup masuk akibat terhalang tembok kos sebelah. Setelah tercipta suasana ala sinetron-sinetron di TV pas cast-nya si artis termenung sedih mikirin nasibnya, aku ngambil notesku dan nyoret-nyoret dengan spidol warna-warni di samping jendela kamar. Aku nulis apa aja. Apa mimpiku, garis besar ide cerpen yang tiba-tiba nongol, hal-hal nggak penting yang tiba-tiba terpikirkan, apa saja…

Dan belakangan, kebencianku terhadap musik *yang sebelumnya sangat akut* mulai sembuh. Aku muter lagu-lagu lama di laptop, dan nulis. Nulis apa saja. Nulis artikel, puisi, cerpen, catatan galau… Aku mulai teringat sama lomba-lomba yang infonya sempat kusimpan di laptop. Aku bikin naskah-naskah buat ikutan lomba.

Aku tertawa sendiri sekarang. Kadang, galau membuat kita lebih kreatif, kan? Galau membuat pikiran kita bisa terbang bebas, mikirin apa saja. Mikirin ketakutan-ketakutan nggak logis yang bisa dijadiin ide cerpen. Mikirin keraguan-keraguan kita yang terkadang berakhir pada jawaban yang sebenarnya mudah saja.

Ini cara menggalau andalanku. Bagaimana cara menggalau Anda? Haha… :D

Komentar

Postingan Populer