Cara Menggalau Andalan
Jam-jam galauku tuh siang-siang. Terlalu
banyak waktu buat mikirin ini-itu karena memang nggak ada kerjaan. Kalo
beberapa orang melampiaskan galaunya dengan mandi dibawah shower sambil nangis bombay,
aku… nggak. Mending kalo showernya pake air panas. Ogah dingin-dinginan mandi
lama-lama.
Tapi akhir-akhir ini aku tahu cara
menggalau PW versiku; matiin lampu, buka jendela kamar lebar-lebar, dan
membiarkan penerangan di kamar remang-remang karena matahari hanya bisa
menyusup masuk akibat terhalang tembok kos sebelah. Setelah tercipta suasana
ala sinetron-sinetron di TV pas cast-nya si artis termenung sedih mikirin
nasibnya, aku ngambil notesku dan nyoret-nyoret dengan spidol warna-warni di
samping jendela kamar. Aku nulis apa aja. Apa mimpiku, garis besar ide cerpen
yang tiba-tiba nongol, hal-hal nggak penting yang tiba-tiba terpikirkan, apa
saja…
Dan belakangan, kebencianku terhadap musik
*yang sebelumnya sangat akut* mulai sembuh. Aku muter lagu-lagu lama di laptop,
dan nulis. Nulis apa saja. Nulis artikel, puisi, cerpen, catatan galau… Aku
mulai teringat sama lomba-lomba yang infonya sempat kusimpan di laptop. Aku
bikin naskah-naskah buat ikutan lomba.
Aku tertawa sendiri sekarang. Kadang, galau
membuat kita lebih kreatif, kan? Galau membuat pikiran kita bisa terbang bebas,
mikirin apa saja. Mikirin ketakutan-ketakutan nggak logis yang bisa dijadiin
ide cerpen. Mikirin keraguan-keraguan kita yang terkadang berakhir pada jawaban
yang sebenarnya mudah saja.
Ini cara menggalau andalanku. Bagaimana
cara menggalau Anda? Haha… :D
Komentar