Being A Secret Admirer




Hayo lho ngaku, siapa yang pernah menjadi secret admirer? Mengagumi seseorang secara diam-diam, ngelihatin seseorang saat dia lewat tanpa orang itu sadari, mendadak telinga jadi tegak *memangnya anjing?* kalau denger nama orang itu disebut.. Atau kalau mau yang lebih ekstrim, nge-stalk social media orang yang kita kagumi diam-diam. Deg-degan tiap ada notification si A habis update status, buru-buru ngeklik pengen tau dia update status apa, ngelihatin foto-foto yang di upload si A bahkan foto zaman baheula yang diupload jauh sebelum kita tahu tentang si A. Sirik nggak jelas waktu si A balas comment seorang cewek di social media-nya atau sekedar nge-like status cewek yang mungkin saja sepupu atau bahkan tante si A, lalu neliti profil orang yang status atau fotonya di like si A. Kalau orang itu keluarga atau sudah punya pacar, kita bakal bernafas lega. Tapi kalau orang itu statusnya Single dan keliatan bukan keluarga si A, kita bakal ketar-ketir dan kalau mungkin meng-add si cewek atau cowok itu buat merhatiin sepak terjangnya secara diam-diam.


Kedengaran psycho, kah? Menurutku nggak. Karena setelah ngobrol dengan beberapa teman, itulah kenyataan yang pernah kami lakukan, dan mungkin Anda yang membaca tulisan ini. Salahkan menjadi seorang secret admirer? Ng… berhubung aku pun pernah menjalani ‘profesi’ tersebut, aku punya pembelaan diri dan bilang nggak.


Biar pun aku bilang kisah tentang orang ini telah kututup, ternyata kenangan tentang dia tetap ada. Aku pernah mengagumi Dia, mungkin tanpa ia sadari. Ngintip social media miliknya tiap hari, dan kecewa karena Dia jarang sekali aktif di social media. Sekalinya mem-posting sesuatu, ternyata link game online. Aku nggak pernah nyentuh game online. Nggak mau nyoba. Jadi ya itu, aku nggak pernah tahu sesuatu yang baru tentang Dia dari social medianya. Kadang kalau Dia sedang online di waktu yang sama saat aku online, aku deg-degan. Aku sengaja update status lirik lagu atau kutipan novel yang aduh amit-amit udah aku lupain sekarang. Berharap Dia tahu statusku ditunjukkan untuk Dia.


Toh Dia belum punya pacar, nggak sedang dekat dengan seorang cewek-menurut sepengintaianku, jadi aku nggak apa-apa dong buka-buka account social media miliknya? Aku masih bisa nahan diri untuk nggak nge-tag statusku ke account Dia, dan aku nggak sekelewat depresi nge-like semua foto atau statusnya yang malah akan nimbulin pertanyaan. Aku nggak pernah ngutak-ngutik kehidupan Dia. Aku hanya sedikit ‘ngintip’ dan nggak ngubah apa pun.


Jadi, salahkan menjadi seorang secret admirer? Nggak kok. Persoalan waktu dan biaya yang kita habiskan untuk mengintip kehidupan Dia, itu persoalan kita sendiri.


Dan kalau mau berbicara dari sisi lain, dari sisi orang yang kita kagumi, mungkin kehadiran seorang secret admirer tidak selalu mengganggu. Menurut definisi secret admirer yang berarti rahasia alias ga ketahuan, Ia bukan secret admirer yang baik-dan-benar-dan-membanggakan-nusa-dan-bangsa karena kehadirannya ketahuan olehku.


Tapi sadar kalau Ia ada, membuatku menjadi orang yang mungkin semakin bisa membuat Ia kagum. Paling nggak aku jadi anak baik di sekolah. Kan malu kalo Ia lihat si Precill urakan dan suka ditegur guru dan otaknya nggak bisa membedakan antara kebijakan moneter dan kebijakan fiskal. Sadar kalau Ia ada, membuatku merasa diperhatikan lewat jempol mayanya di tulisanku yang aku publish di Facebook atau pun blog. Atau, diperhatikan lewat pertanyaan basa-basi “Kok kamu ketiduran waktu pelajaran Ekonomi tadi? Sakit?”. Sadar kalau Ia ada, membuatku semakin percaya diri dan sayang sama diriku sendiri.


Tapi Ia nggak selamanya ada buatku. Saat Ia menemukan orang yang lebih ia kagumi dibanding aku, dia pergi, mengagumi orang itu. Kecewa? Mungkin. Bagaimana pun, semua orang suka merasa dikagumi dan diperhatikan. Kisah tentang Ia nggak pernah aku ingat. Selama ini aku nulis dan berpikir dari sisi aku dan Dia, yang aku kagumi. Tapi aku lupa, secret admirer nggak selamanya pengganggu. Orang kepo kurang kerjaan yang pengecut yang cuma bisa ngintip. Mungkin, si kepo itu tanpa sadar sudah memberi pengaruh positif pada orang yang ia kagumi, dan mungkin sebenarnya orang yang ia kagumi mulai melirik pada si kepo itu.


Yang salah adalah, menjadi secret admirer yang annoying dengan cara missed call berkali-kali ke nomor seseorang tanpa kenal waktu, atau mengirim SMS-SMS depresi atau broadcast nggak penting. Atau, menyebar berita aneh tentang seseorang atau mungkin mengambil barang orang tersebut diam-diam? Atau, mengagumi seseorang yang sudah punya pacar? Atau mungkin mengagumi seseorang saat ia sendiri sudah punya pacar? Hmm… itu sih cari masalah, Sob!

Oh, secret admirer
When you're around the autumn
Feels like summer
How come you're always messing
up the weather?
Just like you do to me....
My silly admirer
How come you never send me bouquet of flowers?
It's whole lot better than disturbing my slumber
If you keep knocking at my door
Last night in my sleep
I dreamt of you riding on my counting sheep
Oh how you're always bouncing
Oh you look so annoying
Dear handsome admirer
I always think that you're a very nice fellow
But suddenly you make me feel so mellow
Every time you say hello
And every time you look at me
I wish you vanish and disappear into the air
How come you keep on smiling?
Oh! You look so annoying.
My secret admirer
I never thought my heart could be so yearning
Please tell me now why you try to ignore me
'Cause I do miss you so
['cause I do miss you so...]
My silly admirer
['cause I do miss you so...]
My handsome admirer
['cause I do miss you so...]
Dear secret admirer
['cause I do miss you so...]
'Cause I do miss you so

Secret Admirer by Mocca

Komentar

Cartoogne mengatakan…
Hy follow me cartoognes@gmail.com

Postingan Populer